Pertemuan 2 MK PPD PAI 4A

Table of Contents
Pastikan kalian mengisi presensi sebelum perkuliahan dimulai agar tercatat sebagai peserta yang hadir.
MAKALAH 1 OLEH KELOMPOK 1
Silahkan pelajari Makalah terlampir. Baca makalah dengan seksama. Berikan komentar dan pertanyaan. Apakah ada hal yang kurang jelas atau ingin kalian diskusikan lebih lanjut? Tanggapi komentar teman kalian. Berikan tanggapan yang membangun dan berbobot atas pertanyaan atau komentar yang diajukan teman kalian. Diskusikan bersama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
Poin Nilai: Setiap komentar dan pertanyaan yang relevan dan berbobot akan mendapatkan poin nilai. Setiap tanggapan yang bersifat membangun dan memperkaya diskusi juga akan mendapatkan poin nilai. Semakin aktif kalian berpartisipasi, semakin besar kesempatan kalian untuk mendapatkan poin nilai maksimal. Mari kita manfaatkan forum ini untuk belajar dan berdiskusi bersama!
Kerjakan kuis berikut dengan sebaik-baiknya:
  1. Baca dengan teliti setiap pertanyaan. Pastikan kalian memahami apa yang ditanyakan sebelum memilih jawaban.
  2. Jawab pertanyaan secara mandiri. Kuis ini bertujuan untuk mengukur pemahaman individu, jadi kerjakan sendiri ya!
  3. Periksa kembali jawaban kalian sebelum mengirimkan.
MAKALAH 2 OLEH KELOMPOK 2
Silahkan pelajari Makalah terlampir. Baca makalah dengan seksama. Berikan komentar dan pertanyaan. Apakah ada hal yang kurang jelas atau ingin kalian diskusikan lebih lanjut? Tanggapi komentar teman kalian. Berikan tanggapan yang membangun dan berbobot atas pertanyaan atau komentar yang diajukan teman kalian. Diskusikan bersama untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam.
Poin Nilai: Setiap komentar dan pertanyaan yang relevan dan berbobot akan mendapatkan poin nilai. Setiap tanggapan yang bersifat membangun dan memperkaya diskusi juga akan mendapatkan poin nilai. Semakin aktif kalian berpartisipasi, semakin besar kesempatan kalian untuk mendapatkan poin nilai maksimal. Mari kita manfaatkan forum ini untuk belajar dan berdiskusi bersama!
Kerjakan kuis berikut dengan sebaik-baiknya:
  1. Baca dengan teliti setiap pertanyaan. Pastikan kalian memahami apa yang ditanyakan sebelum memilih jawaban.
  2. Jawab pertanyaan secara mandiri. Kuis ini bertujuan untuk mengukur pemahaman individu, jadi kerjakan sendiri ya!
  3. Periksa kembali jawaban kalian sebelum mengirimkan.

11 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 14:00 Delete
Ikhwan zakir
Pertanyaan .
Bagaimana peran pengalaman dan lingkungan dalam perkembangan kognitif piaget
Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 20:43 Delete
Menurut teori perkembangan kognitif Jean Piaget, pengalaman dan lingkungan memainkan peran penting dalam membentuk cara anak memahami dunia. Piaget berpendapat bahwa perkembangan kognitif terjadi melalui interaksi aktif antara individu dan lingkungannya. Berikut adalah bagaimana pengalaman dan lingkungan berperan dalam teori Piaget:

1. Pengalaman (Interaksi dengan Lingkungan)
Anak memperoleh pengetahuan melalui asimilasi (menggabungkan pengalaman baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (mengubah skema yang ada untuk menyesuaikan pengalaman baru).
Pengalaman langsung, seperti bermain dan mengeksplorasi, membantu anak membangun pemahaman tentang dunia.
Kesalahan dalam memahami sesuatu juga menjadi bagian dari proses belajar, yang mendorong anak untuk mengembangkan pemikiran yang lebih kompleks.
2. Lingkungan (Kontribusi Eksternal)
Lingkungan sosial: Interaksi dengan orang tua, guru, dan teman sebaya membantu anak memperluas perspektif dan membentuk cara berpikir yang lebih matang.
Lingkungan fisik: Kesempatan untuk mengeksplorasi dunia fisik (misalnya, memanipulasi objek, bermain di luar) memungkinkan anak mengembangkan konsep spasial, kausalitas, dan logika.
Budaya dan pendidikan: Faktor budaya dan sistem pendidikan mempengaruhi cara anak memperoleh dan mengorganisir pengetahuan.
Piaget menekankan bahwa perkembangan kognitif adalah proses aktif yang dipengaruhi oleh pengalaman dan lingkungan, tetapi tetap mengikuti tahapan yang universal, seperti sensorimotor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional formal.
Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 14:00 Delete
Olipia afrilianti
Kel 1
Bagaimana tahap perkembangan kognitif Piaget dapat mempengaruhi metode pengajaran yang di gunakan di dalam kls??
Comment Author Avatar
10 Februari, 2025 14:01 Delete
Fikran Firmansyah untuk K. 1

Mengapa Jean Piaget hanya membagi teori perkembangan kognitif piaget dalam 4 tahap saja?
Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 16:17 Delete
Ini jawaban pertanyaan dari saudara fikran.

Jean Piaget hanya membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahap itu karena ia percaya bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui perubahan yang signifikan dan kualitatif dalam cara berpikir mereka, yang berlangsung secara berurutan dan berkesinambungan.

beberapa alasan mengapa Piaget memilih untuk membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahap saja:

1. Proses Perkembangan yang Universal dan Berurutan seperti: perkembangan kognitif mengikuti pola yang tetap dan universal, yang terjadi dalam urutan yang sama pada semua anak di seluruh dunia. Keempat tahap tersebut (sensorimotor, praoperasional, operasi konkret, dan operasi formal) menggambarkan perubahan mendasar dalam cara anak berpikir dan memproses informasi, yang terjadi dalam urutan tetap yang tidak dapat dilompati.

2. Perubahan Kualitatif seperti: memandang perkembangan kognitif bukan hanya sebagai perubahan jumlah pengetahuan atau kemampuan, tetapi sebagai perubahan kualitatif dalam cara berpikir anak.

3. Keterbatasan Pengetahuan Piaget pada Waktu Itu: Piaget mengembangkan teorinya pada abad ke-20, pada saat pengetahuan tentang perkembangan kognitif anak masih terbatas. Ia lebih fokus pada pola perkembangan yang lebih luas dan mendasar, dan tidak terlalu memerhatikan transisi yang lebih halus antar tahap. Oleh karena itu, ia memilih untuk membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahap yang lebih mudah dipahami dan menggambarkan perubahan besar dalam cara berpikir anak.

4. Sederhana dan Memudahkan Pahami: Piaget menyederhanakan teori perkembangan kognitifnya untuk memudahkan pemahaman. ia merasa bahwa empat tahap utama sudah cukup untuk menjelaskan perubahan besar yang terjadi dalam cara anak berpikir seiring bertambahnya usia.

Jadi, Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi 4 tahap utama untuk menggambarkan bagaimana anak mengembangkan kemampuan berpikir yang lebih kompleks seiring waktu, dengan mempertimbangkan perubahan besar dan universal dalam cara berpikir anak pada setiap tahap.

Terimakasih🙏🏻
Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 14:02 Delete
saya Ardita izin bertanya kepada kelompok 1 Bagaimana pengaruh pengalaman belajar sebelumnya terhadap persepsi dan pemahaman siswa tentang situasi belajar yang baru, dan bagaimana hal ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk mencapai tujuan belajar yang baru?
Comment Author Avatar
10 Februari, 2025 21:35 Delete
Hal ini jelas akan sangat berpengaruh, contohnya pada tahap asimilasi dan akomodasi.

Pada tahap asimilasi manusia berada pada fase menghubungkan antara informasi baru dengan informasi yg sudah ada, contohnya: Anak yg sudah memiliki skema tentang burung dapat menghasilkan spesies burung baru ke skema yg sudah ada. Artinya, setiap burung itu pasti memiliki sayap,

Yg kedua, tahap akomodasi. Manusia berada pada fase mengubah pengetahuan yang sudah ada, untuk di sesuaikan dengan informasi baru. Contohnya: pada tahap sebelumnya, anak yang sudah memahami semua burung punya sayap. Akan tetapi pada tahap ini, anak mulai berpikir lebih rasional dan abstrak, bahwa tidak semua burung yang punya sayap itu bisa terbang.

Dari dua tahapan ini, jelas akan sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak dalam mempelajari hal baru. Pada awalnya anak memahami bahwa setiap burung pasti punya sayap, pada tahap yg baru anak akan mulai berpikir lebih kritis bahwa ternyata tidak semua burung yg punya sayap itu bisa terbang.

Contoh lainnya, pada tahap asimilasi anak memahami bahwa daun berwarna hijau, ternyata pada tahap akomodasi pemikiran anak sudah lebih abstrak, ternyata tidak semua daun berwarna hijau. Akan tetapi ada yg berwarna kuning, atau merah, hal ini di sebabkan zat Karotenoid yg menyebabkan perbedaan pada warna daun tersebut
Comment Author Avatar
Anonim
10 Februari, 2025 14:03 Delete
pertanyaan untuk kelompok 2j
qeisya putri aziva:bagaimana cara mengukur dan mengevaluasi perkembangan moral siswa berdasarkan teori kohlberg dan nilai nilai islam secara komprehensif
Comment Author Avatar
10 Februari, 2025 19:40 Delete
Untuk mengukur dan mengevaluasi perkembangan moral siswa berdasarkan teori Kohlberg dan nilai-nilai Islam, kami menggunakan beberapa cara sederhana:

1. Pengamatan Perilaku: Kami mengamati perilaku siswa di sekolah, melihat apakah mereka menunjukkan nilai-nilai seperti kejujuran dan keadilan, serta sejauh mana mereka menerapkan prinsip moral yang lebih tinggi.


2. Diskusi Kasus Moral: Kami mengadakan diskusi tentang situasi moral untuk melihat bagaimana siswa mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai Islam dan prinsip moral menurut Kohlberg.


3. Kuesioner dan Refleksi: Siswa mengisi kuesioner untuk menjelaskan pilihan moral mereka dan menulis refleksi tentang tindakan mereka dalam kehidupan sehari-hari.


4. Tugas Sosial: Kami memberikan tugas sosial untuk melihat sejauh mana siswa menunjukkan kepedulian sosial dan tanggung jawab sesuai ajaran Islam.


5. Umpan Balik: Kami meminta umpan balik dari orang tua dan teman sebaya untuk mengetahui perilaku moral siswa di luar sekolah.


6. Pujian dan Penghargaan: Kami memberikan penghargaan pada siswa yang menunjukkan perkembangan moral yang baik, baik dalam tindakan maupun pemahaman nilai-nilai Islam.



Dengan cara-cara ini, kami dapat mengevaluasi perkembangan moral siswa secara menyeluruh dan memastikan mereka mengaplikasikan nilai-nilai Islam dan prinsip moral yang tinggi dalam kehidupan mereka.

Comment Author Avatar
Amalia riski
10 Februari, 2025 14:04 Delete
Apakah integrasi teori Kohlberg dan nilai-nilai Islam dalam pendidikan akhlak dapat berkontribusi pada pembentukan karakter individu muslim yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab, baik secara individu maupun sosial? Dan bagaimana hal ini dapat dicapai?
Comment Author Avatar
Gita
10 Februari, 2025 14:44 Delete
Kami percaya bahwa integrasi teori Kohlberg dan nilai-nilai Islam dalam pendidikan akhlak sangat penting untuk membentuk karakter individu Muslim yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Dengan menggabungkan keduanya, siswa tidak hanya belajar tentang perkembangan moral secara teori, tetapi juga bagaimana mengaplikasikan nilai-nilai moral dalam kehidupan sehari-hari.

Teori Kohlberg mengajarkan bahwa perkembangan moral seseorang melalui tahapan yang lebih tinggi, mulai dari perilaku yang didorong oleh penghargaan dan hukuman, hingga pada tindakan yang didasarkan pada prinsip moral yang lebih universal. Di sisi lain, nilai-nilai Islam mengajarkan kita untuk berperilaku baik, jujur, adil, dan peduli terhadap sesama. Dengan menggabungkan kedua hal ini, siswa bisa memahami bahwa tindakan moral yang baik itu tidak hanya soal memilih yang benar, tetapi juga melakukannya karena prinsip yang lebih tinggi, seperti keadilan dan kasih sayang.

Untuk mencapai hal ini, kami bisa mulai dengan mengajarkan prinsip moral yang ada dalam teori Kohlberg, lalu menghubungkannya dengan nilai-nilai Islam. Misalnya, kita bisa mengajarkan tentang keadilan yang ada dalam ajaran Islam dan bagaimana itu berhubungan dengan tahap moral yang lebih tinggi menurut Kohlberg. Selain itu, diskusi kasus moral di kelas bisa membantu siswa berpikir kritis tentang pilihan moral mereka dan mengaitkannya dengan prinsip Islam yang mengajarkan kebaikan untuk orang lain.

Dengan menggabungkan teori Kohlberg dan nilai-nilai Islam, kami percaya siswa dapat tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan peduli terhadap orang lain, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial.