RPS MK Perkembangan Peserta Didik PAI semester 4

Daftar Isi


KONSEP DASAR PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK:

TAHAP PERKEMBANGAN KOGNITIF PIAGET

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemahaman tentang perkembangan peserta didik merupakan fondasi kritis dalam merancang pembelajaran yang efektif, khususnya dalam Pendidikan Agama Islam (PAI). Jean Piaget, seorang tokoh psikologi perkembangan, mengemukakan bahwa perkembangan kognitif anak terjadi melalui tahapan yang sistematis. Teori ini tidak hanya relevan dalam konteks umum, tetapi juga menjadi acuan penting dalam menyusun strategi pembelajaran PAI yang sesuai dengan kemampuan berpikir peserta didik. Melalui makalah ini, diharapkan mahasiswa dapat menguasai ilmu pedagogik (CPL3) dengan menerapkan teori Piaget dalam konteks pembelajaran Islam.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tahapan perkembangan kognitif menurut Jean Piaget? 

2. Bagaimana implikasi teori Piaget dalam pembelajaran PAI di sekolah/madrasah? 

1.3 Tujuan

1. Menjelaskan tahap perkembangan kognitif Piaget. 

2. Menganalisis relevansi teori Piaget dalam merancang pembelajaran PAI. 

1.4 Manfaat

-          Bagi pendidik: Memahami cara menyusun materi PAI sesuai tahap kognitif peserta didik. 

-          Bagi mahasiswa: Menguasai konsep pedagogik berbasis perkembangan kognitif (CPMK-1). 

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget

Konsep-Konsep Utama Teori Piaget

  1. Skema (Schema):

-          Unit dasar pengetahuan atau representasi mental tentang suatu objek atau konsep.

-          Contoh: Skema tentang "kucing" mungkin mencakup informasi tentang ciri-ciri fisik kucing, suara kucing, dan perilaku kucing.

  1. Asimilasi:

-          Proses memasukkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.

-          Contoh: Seorang anak yang sudah memiliki skema tentang "kucing" mungkin akan memasukkan informasi tentang "anak kucing" ke dalam skema tersebut.

  1. Akomodasi:

-          Proses mengubah skema yang sudah ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru.

-          Contoh: Jika anak tersebut bertemu dengan kucing yang tidak sesuai dengan skema "kucing" yang dimilikinya (misalnya, kucing tanpa ekor), ia mungkin akan mengubah skemanya tentang kucing.

  1. Ekuilibrasi:

-          Proses mencapai keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi.

-          Anak-anak selalu berusaha untuk mencapai ekuilibrasi dalam pemahaman mereka tentang dunia.

Piaget membagi perkembangan kognitif menjadi empat tahap: 

1.      Sensorimotor (0–2 tahun): Anak belajar melalui indera dan gerakan.

Konsep object permanence (pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat) mulai berkembang pada tahap ini.

Contoh: Mengenal objek melalui sentuhan. 

2.      Praoperasional (2–7 tahun): Anak mulai menggunakan simbol (bahasa, gambar), tetapi berpikir egosentris.

Pemikiran anak masih bersifat egosentris (sulit memahami perspektif orang lain) dan intuitif (berdasarkan intuisi, bukan logika).

Contoh: Menganggap matahari "hidup". 

3.      Operasional Konkret (7–11 tahun): Anak mampu berpikir logis tentang objek nyata.

Mereka memahami konsep konservasi (misalnya, jumlah zat tetap sama meskipun bentuknya berubah).

Contoh: Memahami konsep bilangan dalam menghitung zakat. 

4.      Operasional Formal (11+ tahun): Remaja mampu berpikir abstrak dan hipotesis.

Mereka mampu menggunakan logika formal dan penalaran ilmiah.

Contoh: Menganalisis hikmah puasa Ramadhan. 

2.2 Implikasi Teori Piaget dalam Pembelajaran PAI 

Tahap Operasional Konkret: 

-          Strategi: Gunakan alat peraga konkret (misal: replika ka’bah untuk pembelajaran haji). 

-          Contoh PAI: Praktik langsung wudu dengan urutan yang jelas. 

Tahap Operasional Formal: 

-          Strategi: Diskusi tentang konsep abstrak (keadilan dalam Islam, jihad kontemporer). 

-          Contoh PAI: Analisis kisah Nabi Yusuf untuk memahami sabar dan tawakal. 

2.3 Integrasi dengan Nilai Spiritual Islam

-          Q.S. Al-Mu’minun ayat 14

      Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظٰمًا فَكَسَوْنَا الْعِظٰمَ لَحْمًا ثُمَّ اَنْشَأْنٰهُ خَلْقًا اٰخَرَ ۗ فَتَبٰـرَكَ اللّٰهُ اَحْسَنُ الْخٰلِقِيْنَ 

"Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik."

(QS. Al-Mu'minun 23: Ayat 14)

– Relevan dengan pemahaman perkembangan fisik dan kognitif.

-          Hadis Hasan/ dha’if: "Berpikirlah tentang nikmat-nikmat Allah, dan janganlah kalian berpikir tentang (hakikat) Allah"

– Kalimat ini menekankan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan siswa. Sebagaimana manusia tidak mampu memahami hakikat Allah yang Maha Ghaib, siswa juga tidak dapat dipaksa untuk memahami konsep-konsep yang melampaui kapasitas kognitif mereka. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang bertahap, dimulai dari hal-hal yang konkret dan dapat diamati, baru kemudian beranjak ke hal-hal yang abstrak dan kompleks, sesuai dengan perkembangan kognitif siswa. 

2.4 Contoh Rancangan Pembelajaran Berbasis Piaget

Tahap Piaget

Aktivitas PAI

Media Pembelajaran

Praoperasional

Bercerita kisah Nabi dengan boneka tangan 

Gambar bergambar, lagu Islami   

Operasional Formal

Debat tentang "Peran Pemuda dalam Dakwah"

Video dokumenter, artikel ilmiah

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.      Teori Piaget menjelaskan empat tahap perkembangan kognitif yang memengaruhi kemampuan peserta didik dalam memahami materi PAI. 

2.      Pembelajaran PAI efektif jika disesuaikan dengan tahap kognitif siswa, misal: penggunaan media visual untuk anak praoperasional dan diskusi abstrak untuk remaja. 

3.2 Saran

1.      Guru PAI perlu dilatih untuk mengidentifikasi tahap kognitif peserta didik. 

2.      Kurikulum PAI sebaiknya memuat variasi metode pembelajaran yang selaras dengan teori perkembangan. 

DAFTAR PUSTAKA

Piaget, J. (1954). The Construction of Reality in the Child. Basic Books. 

Desmita. (2021). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja Rosdakarya. 

Yusuf, S. (2019). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 

Majid, A. (2019). Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya. 

Al-Qur’an dan Terjemahan. Kemenag RI.

​ 

Posting Komentar